Pemuda milenial yang cinta tanah air merupakan salah satu wujud bela negara
Oleh
: Bima Hermawan Putra
Generasi muda menjadi kunci untuk bonus Demografi
Menteri koordinator di bidang Pembangunan manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berkata ‘Pemuda pada masa ini akan menjadi penentu kesuksesan bangsa Indonesia dalam hal memanfaatkan bonus Demografi di masa mendatang’ hal ini disampaikan oleh Menko PMK didalam pidato yang beliau sampaikan pada acara Simposium Internasional XII perhimpunan pelajar Indonesia. Menko PMK juga menjelaskan ‘Kita tahu bahwa kita sedang memasuki era bonus demografi, Bonus ini akan menjadi kebalikan hasilnya jika kita tidak bisa memanfaatkan bonus ini dengan sebaik baiknya. Yang dimaksud dengan gagal memanfaatkan bonus demografi adalah gagal untuk membangun generasi muda untuk menyiapkan dirinya’.
Namun
dalam rangka membangun generasi muda masih banyak masalah yang akan dihadapi,
Seperti adanya dekadensi moral, Pengangguran, Kemiskinan, Penggunaan obat
terlarang dan lain – lain. Masalah utama yang akan dihadapi adalah Jebakan
kemiskinan. Menko PMK menerangkan bahwa
sebelum pandemic Cov-19 sampai ke Indonesia ada sekitar 5,6 juta rumah tangga
yang diperkirakan akan mencapai angka 7 juta rumah tangga pada masa pandemic. Dikarenakan hal ini,
pihak pemerintah akan melakukan Intervensi untuk menghadapi jebakan kemiskinan
ini.
Menko PMK menerangkan bahwa ‘untuk memotong mata rantai
kemiskinan diperlukan intervensi melalui jalur pendidikan antara lain dan bukan
ialah memakai program KIP dan KIP kuliah untuk membantu mereka yang kurang
mampu’. Kemudian kemenko PMK akan melakukan inisiasi insentif dan stimultan
untuk membantu memutus mata rantai kemiskinan ini. Hal ini dilakukan dengan
mengadakan adanya bimbingan pra nikah
yang difungsikan untuk memberikan bimbingan keagamaan, Mempersiapkan ekonomi,
kesehatan keluarga, dan hal ini juga berkaitan dengan etika kekeluargaan.
Penyebab kemiskinan saat ini menurut Menko Muhadjir
adalah masih tingginya kemiskinan dan pengangguran di usia muda bukan
dikarenakan oleh tidak adanya keterampilan atau keahlian yang diperlukan untuk
melakukan sebuah pekerjaan, namun lebih kepada persoalan mental dan karakter,
Menko PMK menegaskan, ‘Untuk dapat mencapai sebuah kesukses-an dalam melakukan
pembangunan pemuda bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Akan tetapi kembali lagi kepada pemuda itu sendiri
Demi
mewujudkan rencana untuk memutus rantai kemiskinan maka para Milenial perlu
ditanamkan cinta NKRI. Untuk menindak
lanjuti Pembangunan Pemuda maka diperlukan tindakan lanjutan demi mewujudkan
pembangunan pemuda .
Membangun mimpi agar Milenial
mencintai NKRI
Indonesia
dihadapkan dengan tantangan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang
unggul dan memiliki daya saing tinggi. Namun yang terpenting adalah generasi
muda yang harus dibekali dan memiliki nilai – nilai kecintaan terhadap tanah
air. Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa nilai kecintaan terhadap tanah
air akan memperbesar semangat generasi muda untuk dapat membangun mimpi
menciptakan Indonesia yang lebih maju dan besar.
‘Nilai
kecintaan terhadap tanah air akan tumbuh seiring dengan pembentukan sikap bela
negara. Dan pembentukan sikap bela negara itu harus dibangun sejak TK, SD, SMP,
SMA, sampai dengan perguruan tinggi .Hal ini dikarenakan sudah waktunya
perguruan tinggi memanen rasa cinta terhadap tanah air’ ujar Menko PMK pada
saat menjadi narasumber dalam diskusi kelompok terpumpun yang bertema Bela
Negara Generasi Muda di Kampus Merdeka : Membangun Semangat Solidaritas
dan Gotong Royong Menguatkan NKRI Menuju Era Abundance (Keberlimpahan, Red.).
Menko PMK menilai bahwa sikap bela negara tidak harus ditumbuhkan dengan cara
mengikuti wajib militer. Namun lebih ditekankan kepada upaya untuk dapat
membangun kesadaran cara berfikir, Bersikap, dan bertindak yang berdasar kepada
kecintaan kepada Tanah air dalam hal ini ialah NKRI.
Pembekalan sekolah Harmoni Indonesia
Asisten
Deputi pemberdayaan pemuda, kemenko PMK, Yohan, membuka kegiatan sekolah
Harmoni Indonesia (SHI). Kegiatan SHI merupakan salah satu kegiatan dari
kerjasama yang terbentuk antara asisten deputi pemberdayaan pemuda, Kemenko
PMK, dan Friedrich-Ebert-Stiftung (FES)
Indonesia. Pelaksanaan kegiatan ini bermitra dengan pusat studi Islam dan
kewarganegaraan (PSIK) Indonesia. Yohan menyampaikan pentingnya pembangunan
kepemudaan sebagai generasi penerus bangsa yang mana keberhasilan dari
pembangunan kepemudaan merupakan tolak ukur daripada bangsa Indonesia dalam
memanfaatkan bonus demografi yang ada.
Untuk
gelombang pertama, kegiatan SHI diikuti oleh 33 peserta yang memiliki latar
belakang pengajar/pendidik. Yang mana para peserta ini akan mengikuti workshop pembekalan, Mentoring, dan
coaching. Yang diharapkan agar para peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat
mempraktekkan dan membuat tulisan mengenai suatu tema tertentu seperti :
Kegotong-royongan, Kebangsaan, dan keagamaan.
Sumber referensi :
- KEMENKO PMK. (2020, August 11). Kementrian
Koordinator bidang Pembangunan manusia dan kebudayaan Republik Indonesia.
Retrieved from Pembekalan Sekolah Harmoni Indonesia:
https://www.kemenkopmk.go.id/pembekalan-sekolah-harmoni-indonesia
- KEMENKO PMK. (2020, November 04). Kementrian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Retrieved from Bangun Mimpi Besar, Milenial Harus Tetap Cinta NKRI:
https://www.kemenkopmk.go.id/bangun-mimpi-besar-milenial-harus-tetap-cinta-nkri
- Novrizaldi. (2020, August 16). Keberhasilan
Pembangunan Pemuda Kunci Sukses Bonus Demografi. Retrieved from Kemenko PMK
:
https://www.kemenkopmk.go.id/keberhasilan-pembangunan-pemuda-kunci-sukses-bonus-demografi
mantap min,artikel yang ini seperti ditulis oleh orang yg terbiasa menulis paper 3 kali sehari,sangat panjang dan ber referensi
BalasHapus