Urgensi bela negara bagi pemuda Indonesia menjelang bonus demografi
Oleh Aditya Muhammad
Raffi Widodo
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWB64oMpEOeJEcHGVL7FRhUEvAhfgQ8U5FyqNssQ4JhI0Z8VgO_bfpNHiHDO6PVqX6GzJPMXBvIUuDLIVvuylAh73OvuyD32nm1s6CcUoUiWsoqO5gSl-OK7Q9G7woxixaJ6Jp3Jhkcw/w320-h213/image.png)
Generasi muda memiliki peranan yang besar bagi masa depan bangsa
Indonesia kelak. Sebagai generasi penerus bangsa ini, pemuda-pemudi Indonesia dituntut
untuk memiliki daya saing dan kapabilitas yang lebih unggul dari generasi
sebelumnya. Pemerintah Indonesia sendiri menyuarakan tentang pemberdayaan
sumber daya manusia yang unggul dan inovatif serta berlandaskan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam mendorong pembangunan nasional. Dalam
hal ini, pemerintah melihat potensi dari generasi muda untuk dapat meningkatkan
pembangunan berkelanjutan Indonesia ke depannya dan dapat mewujudkan Visi
Indonesia Maju tahun 2045. Indonesia dalam beberapa tahun nanti diprediksi akan mengalami fenomena
yang dinamakan bonus demografi. Fenomena tersebut ialah tentang peningkatan
jumlah penduduk usia produktif (yaitu usia 15 sampai 64 tahun) dibandingkan
dengan jumlah penduduk usia non-produktif (yaitu usia di bawah 15 tahun dan di
atas 64 tahun). Fenomena bonus demografi diprediksi akan terjadi sekitar pada
tahun 2020 dan berakhir sekitar tahun 2035. Hal ini berarti bahwasanya bonus
demografi dapat membawa sejumlah dampak besar bagi jalannya pembangunan
Indonesia di berbagai sektor. Alhasil sangatlah penting untuk menanamkan
nilai-nilai bela negara kepada setiap pemuda indonesia guna mendorong
pembangunan dalam negeri. Nilai-nilai akan kecintaan pada tanah air hingga
menumbuhkan kesadaran akan berbangsa dan bernegara kepada setiap insan muda
bangsa Indonesia. Dengan begitu, fenomena bonus demografi serta peranan pemuda
dapat terwujud dengan maksimal yang pada akhirnya dapat membuat negeri ini
menjadi lebih baik.
Komentar
Posting Komentar