E-Sport sebagai Ajang Bela Negara: Kenapa Tidak?
Oleh: Erwin Cahya N.
Bela Negara merupakan sebuah istilah yang memiliki artian luas. Secara umum, dapat disepakati bahwa garis besarnya mencakup tindakan-tindakan atau keputusan yang dapat memiliki kontribusi positif terhadap kemajuan dan ketahanan negara – baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebuah pemikiran yang sangat sempit apabila Bela Negara hanya dikaitkan dengan partisipasi masyarakat dalam peperangan atau konflik.
Semua profesi dapat memiliki porsi masing-masing dalam
memberikan dukungan terhadap negeri. Petugas medis turut menjaga kesehatan
masyarakat. Buruh pertanian dan perkebunan bekerja untuk memastikan ketahanan
pangan negara. Tokoh-tokoh akademik dapat membantu memberikan rekomendasi
kebijakan (Policy Brief) untuk
membantu mengatasi beragam isu politik, ekonomi, sosial, dan aspek-aspek lain
di Indonesia.
Dengan pertimbangan tersebut, maka kita sudah sampai
pada inti pembahasan dalam artikel ini. Seperti yang kita ketahui, industri E-Sport merupakan sebuah institusi yang
mulai merangkak dari bawah menuju spotlight
popularitas. Anggapan bahwa permainan hanyalah permainan kini mulai memudar
dengan kemeriahan dan antusiasme banyak orang yang turut berpartisipasi dalam
berbagai kompetisi. Sama halnya dengan perlombaan-perlombaan yang sudah dikenal
sejak dahulu seperti Piala Dunia, Olympics,
dan SEA Games, turnamen dari
permainan-permainan besar seperti Point
Blank dan DoTA 2 telah berhasil menggaet keikutsertaan banyak orang, baik
secara langsung bergabung sebagai pemain maupun sebagai penonton yang
menyaksikan pertandingan tersebut. Dan apabila anda masih belum cukup merasa
yakin, nominal uang yang ditawarkan sebagai hadiah dari kompetisi-kompetisi
tersebut dapat dilihat sebagai tolak ukur atas besarnya skala dari
institusi ini.
Maka dari itu, sebagai suatu upaya pendekatan Soft Power Diplomacy yang dapat
dilakukan oleh Indonesia untuk meraih Prestige
dalam konstelasi internasional, saya merasa bahwa E-Sport memiliki peran integral dalam menjadi salah satu aspek
budaya global kontemporer. Meningat bahwa potensi dari masing-masing tunas
bangsa dapat bervariasi, tidak menutup kemungkinan bahwa negeri kita dapat
mencetak banyak calon-calon atlet yang secara membanggakan mampu mengharumkan nama
bangsa.
Hal ini dapat mendongkrak identitas Indonesia dalam
kancah internasional sebagai suatu cara untuk memperkenalkan tokoh-tokoh dan
budaya negeri terhadap negara-negara lainnya. Dengan begitu, institusi ini
merupakan salah satu dari aspek menjanjikan dalam upaya untuk meningkatkan
citra negeri.
Maka dari itu, untuk mewujudkan hal tersebut, perlu
ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat sipil. Pemerintah dapat memberikan
kebijakan-kebijakan yang menguntungkan terhadap industri-industri yang berkaitan,
seperti distributor PC dan perlengkapan Gaming lainnya. Sementara itu,
masyarakat juga memegang peran dalam memberikan dukungan moral bagi calon-calon
atlet serta menghilangkan persepsi bahwa permainan adalah hal yang selalu
berdampak negatif.
Salam.
Draghar the III
bahasa nya tinggi sekali min,sukar diketahui orang awam,tapi ini bahasan yg bagus min,lantas draghar itu siapa min?
BalasHapus